Ruang Hati

Ruang memberi tempat pada rasa yang tak terlihat oleh mata, tak terdengar oleh telinga

Ruang membuka pintu dengan kesederhanaan yang ia miliki walau pun tak pernah merasakan kebahagiaan darinya

Rasa apa pun boleh bersinggah untuk menikmatinya, bisa saja rasa benci, bisa saja rasa sayang, ia tak pernah mengeluh sedikit pun tentang sapaan yang diberikan

Hati tak selamanya baik, terkadang buruk dan terkadang bahagia, terkadang tidak ada apa-apa.

Hati hanya bisa menerima kala ia menyukainya, kala ia meninggalkan semua cerita tentang kebosanan yang dirasakan

Hati tak semestinya tahu pada ruang-ruang gelap yang tertutup amarah dan kebencian

Sepatah kata demi kata
Sepatah kata demi cinta
Sepatah kata demi benci
Sepatah benci demi cinta

Separuh rasa demi prustasi
Jika ia sudah berpaling dari hati

Seseorang pernah bilang rasa cemburu dapat mengahpus perasaan cinta dan berujung hilangnya kepercayaan

Merasakan luka dalam setiap waktu, memikirkan kebenaran yang belum menentu

Berprasangka boleh saja, asal ada dasarnya, alasan mencintai sudah terbiasa, kalau menjauhi bukan lagi soal saling mengerti

Waktu akan terus berjalan, detik akan terus berdetak tetapi tidak untuk cemburu, ia mendiamkan diri sembari ketakutan akan perasaan ternodai oleh waktu

Cemburu boleh saja asal ada tanda, tanda petik sebagai batas akhir cerita, tanda koma beristirahat dalam perjalanan

Perjalanan masih panjang, dan kata-kataku tak akan pernah usang menuliskan kecemburuanmu yang berlebihan

Berlebihan itu jangan dilebih-lebihkan, jika tak ingin merasakan pedihnya hati yang sudah kehilangan ruangnya.

Karya (Muhammad Andreaa)