Mahasiswa merupakan generasi bangsa yang akan mengubah dunia dengan prestasi akademik, menjadi manusia yang berpendidikan tidak semudah dengan hanya duduk, ngopi, pengangguran. Tetapi lebih memanfaatkan waktu semasa masih dalam proses belajar menjadi mahasiswa, karena peran bangsa berada dalam tangan seorang mahasiswa.
Hari ini mahasiswa lebih bersikap apatis dan mencari aman dalam setiap situasi maupun kondisi, maka rekonstrkusi realitas dalam pembangunan bangsa tidak akan dapat terwujud. Mahasiswa setidaknya mampu mewarnai aktifitas dan kreatifitas yang dapat membangun pola-pola baru dilingkungan masyarakat atau pun kampus. Kenyamanan mahasiswa akan mempersempit pandangan dunia dalam pendidikannya, karena hilangnya peran dan tanggung jawab mahasiswa sebagai agen of change.
Realitas sosial merupakan objek utama untuk memahami dan menganalisis, dari setiap kejadian yang ada, perlu adanya dorongan dari diri sendiri untuk mewujudkan revolusi sosial yang lebih produktif dan aktif. Mahasiswa mulai lupa dengan kebutuhannya, perpustakaan tidak lagi menajadi santapan wacana baginya. Maka mahasiswa akan berpikir pragmatis dari setiap realita sosial.
Mahasiswa akan menempuh kehidupannya pasca sarjana menjadi penggerak pemalasan dan non kritis terhadap pendidikan dan sosial masyarakat, bisa jadi jumlah pengangguran akan semakin meningkat dan sangat membebani negara.
Dengan masuknya dalam dunia globalisasi dan modernis, mahasiswa juga enggan untuk menganalisis, suatu proses perubahan dunia dalam kancah sejarah. Mahasiswa tertidur lenyap pada zaman yang dirasakan, mereka akan masuk pada dunia eksploitasi tenaga kerja, bagikan “robot” yang dikendalikan oleh orang-orang yang berkepentingan.
Dari sini mari kita rekonstruksi budaya dan aktifitas Mahasiswa sesungguhnya, dengan mengubah pola hidup mahasiswa yang aman, dengan tidak selalu dalam posisi aman, melainkan gawat atau genting. Mahasiswa apatis kita ubah dengan kekritisan yang solutif dalam meningkatkan solusi-solusi permasalahan bangsa.
Oleh : Joko Kuncoro
Prodi : PAI/Tarbiyah