Credit Gambar iniliahdotcom
Ketika senja itu mulai pudar
Aku menatap cahayanya yang gemilang..
Dan sang mentari pun ikut berpamitan
Aku berusaha menenangkan siang yang mulai kebingungan

Apa kau tau?
Cahayamu yang tampak gemilang takkan pernah hilang
Walaupun hangatnya mentari telah hilang..
Atau bulan sudah mulai berpamitan..
Kau laksana embun pagi yang begitu menyejukkan ...
Hadirmu yang selalu memadamkan api dalam jiwa manusia..

Pengorbanan mu yang begitu luar biasa..
Kau menjaga renjana sejak dari balita..
Tak kau biarkan benda apapun menggoresku walau itu hanya sedikit coretan pena..
Kau melindungiku layaknya kulit melindungi dagingnya..

Harapanmu padaku yang selalu ku pegang teguh..
Ucapmu yang tegas namun begitu lembut itu tak pernah sedikitpun luntur dari telingaku ...
Kau letakkan seluruh asa dan citamu pada ku..
Seolah aku lah tujuan dari kehidupan mu...
Kau memberikan seluruh hidupmu demi orang yang tak sedikitpun pantas menerimanya..
Aku yang belum mampu melukiskan senyum diwajah manismu itu..
Aku yang selalu berusaha memberikan surga untukmu..
Namun batu krikil yang ada didalamnya pun belum mampu untuk ku berikan..
Bukan gulungan uang yang kau inginkan dariku. .
Atau bongkahan emas yang kau harapkan dari diriku..
Karena aku adalah harapan dari seluruh kehidupan mu..
Malaikat tanpa sayap ku..

Penulis @Yulya