KELUARGA FILEP KARMA adalah keluarga terpandang di Papua. Mereka berasal dari satu kampung sebelah utara Pulau Biak. Ayahnya, Andreas Karma, termasuk bupati paling populer di Papua. Andreas wakil bupati Jayapura pada 1968 hingga 1971. Lalu dia bupati Wamena pada 1970-an serta Serui pada 1980-an.
Pada 1979, pemuda Filep Karma, sesudah lulus sekolah menengah di Jayapura, belajar ilmu politik di Universitas Sebelas Maret, Solo, Pulau Jawa. Dia lulus 1987 dan bekerja sebagai pegawai negeri di Jayapura. Dia menikah dengan Ratu Karel Lina, seorang perempuan Melayu-Jawa, kelahiran 1960, asal Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Mereka punya dua anak, Audryne dan Andrefina, kini masing-masing bekerja sebagai dokter gigi dan ahli farmasi.
Pada 1997, sebagai seorang pegawai negeri, Filep Karma mendapat beasiswa setahun kuliah di Asian Institute of Management, Manila. Ketika terbang dari Manila ke Jakarta pada Mei 1998, dia melihat protes mahasiswa Universitas Trisakti terhadap pemerintahan Presiden Soeharto. Dia hanya dua hari ada di Jakarta ketika Jakarta sedang bergolak.
Pendidikan dan pengalaman tersebut, dari Jayapura sampai Manila, membentuk kepribadian dan pemikiran Filep Karma. Pendidikan membuat dia sadar penindasan terhadap orang Papua. Pendidikan juga mengubah cara pandangnya terhadap perjuangan kemerdekaan Papua maupun apa yang biasa disebut Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Biar kita terhindar dari Perbuatan Fasis, Rasis dan Reaksioner, alangkah baiknya membaca buku ini yang menjadi landasan sosial kultur dan politik sebagaimana Gerakan Papua beberapa hari lalu.
Silahkan Klik Dowload Pada tulisan di bawah ini.
Dowload
Pada 1979, pemuda Filep Karma, sesudah lulus sekolah menengah di Jayapura, belajar ilmu politik di Universitas Sebelas Maret, Solo, Pulau Jawa. Dia lulus 1987 dan bekerja sebagai pegawai negeri di Jayapura. Dia menikah dengan Ratu Karel Lina, seorang perempuan Melayu-Jawa, kelahiran 1960, asal Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Mereka punya dua anak, Audryne dan Andrefina, kini masing-masing bekerja sebagai dokter gigi dan ahli farmasi.
Pada 1997, sebagai seorang pegawai negeri, Filep Karma mendapat beasiswa setahun kuliah di Asian Institute of Management, Manila. Ketika terbang dari Manila ke Jakarta pada Mei 1998, dia melihat protes mahasiswa Universitas Trisakti terhadap pemerintahan Presiden Soeharto. Dia hanya dua hari ada di Jakarta ketika Jakarta sedang bergolak.
Pendidikan dan pengalaman tersebut, dari Jayapura sampai Manila, membentuk kepribadian dan pemikiran Filep Karma. Pendidikan membuat dia sadar penindasan terhadap orang Papua. Pendidikan juga mengubah cara pandangnya terhadap perjuangan kemerdekaan Papua maupun apa yang biasa disebut Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Biar kita terhindar dari Perbuatan Fasis, Rasis dan Reaksioner, alangkah baiknya membaca buku ini yang menjadi landasan sosial kultur dan politik sebagaimana Gerakan Papua beberapa hari lalu.
Silahkan Klik Dowload Pada tulisan di bawah ini.
Dowload
1 Komentar
Sahabat lebih lengkapnya bukunya di ksih keterangan isbn
BalasHapusDan juga berapa halaman ukuran dll serta pengarang penerbit
Dan juga khusus di linknya dikasih warna yang berbeda