Credit ARTIKULA.ID
Perubahan iklim sosial yang terjadi di masa ini, telah mempengaruhi kebiasaan dan tata cara berkehidupan manusia. Era digitalisasi yang merembet ke seluruh lapisan kehidupan, tak terpungkiri telah mengubah gaya hidup (life style) sehari-hari, termasuk pula dengan cara belajar, bekerja, cara bersosio-kemasyarakatan, bahkan hingga mengubah gaya pekerjaan harian yang digeluti oleh umat manusia.

Mengenai perubahan sosial yang telah tersentuh pada virus digitalisasi, perkembangan awal dari makna perubahan sosial tersebut sebenarnya telah disampaikan oleh Anthony Giddens seorang sosiolog ternama dari Inggris, yang menyatakan bahwa Teknologi dan Informatika dimulai dari “revolusi televisi”. Keberadaan televisi telah menggeser ruang publik dari komunikasi langsung menjadi komunikasi politik dengan pembentukan opini melalui program-program televisi. Apalagi dengan kemajuan teknologi yang kini semakin canggih yakni dengan hadirnya smartphone. Tentu, hal ini tidak menutup kemungkinan, proses politik yang tadinya konvensional secara face to face berubah menjadi lebih simple, secara online misalnya.

Hubungan manusia dengan manusia terutama yang ada diperkotaan, dalam hal menjalin sebuah komunikasi sangat jarang mereka lakukan, karena dalam aktfititasnya lebih mengutamakan smartphone yang sulit untuk dipisahkan dari telapak tangannya. Tentu hal ini sangat memperburuk keadaan dalam berinteraksi sosial. Bahkan disaat tidur, belajar, makan dan di ruang kelas, banyak yang masih bersenggama dengan handphone. Bila alat itu tidak hadir dalam genggaman tangan dan pandangan mata, maka akan terasa gelisah, galau dan gundah gulana.

Sebagai manusia yang hidup di era modern saat ini, tidak dapat dipungkiri harus hidup berdampingan dengan teknologi, baik teknologi mesin maupun teknologi canggih lainnya. Diciptakannya sebuah teknologi memang untuk mempermudah jangkauan akses dalam menjalankan sebuah tugas sehari-hari agar lebih praktis dan cepat. Namun kemudian, ketika teknologi yang kini dirasakan, hal ini justru menjadi persaingan ketat kelanjutan hidup umat manusia. Segala aktivitas yang awal mulanya dikerjakan oleh manusia, kini telah dikuasai oleh mesin-mesin berotak angka. Hal ini menjadi momok penting dan harus dipikirkan serius. Sebab, sistem digital saat ini telah merusak sebagian tatanan kehidupan manusia.



Dalam bidang pekerjaan, hampir segala aktivitas dilakukan oleh alat teknologi, bahkan dapat dikerjakan hanya beberapa orang yang memiliki peran sebagai operator. Tenaga kerja mengalami pergeseran yang sangat besar, contoh saja di bidang keuangan. Dalam transaksi offline di bidangkeuangan, telahmenyingkirkan tenaga-tenaga teller yang sebelumnya banyak digunakan oleh perusahaan keuangan. Diperburuk dengan transaksi online, juga bakal mengancam keberadaan fisik layanan keuangan.

Dewasa ini, banyak yang dijumpai di sekeliling lingkungan kita yang menggunakan handphone sebagai teman hidup. Mulai dari kakek-nenek, emak-emak, bapak-bapak bahkan yang lebih miris lagi banyak anak-anak usia dini telah asik menggunakan handphone sebagai alat bermain mereka. Jika dilihat dari sejarah, anak-anak seusia dini seharusnya bermain dengan teman sebaya, dengan permainan tradisional yang dimiliki dan dapat menjalin kontak komunikasi secara langsung. Jadi dapat digunakan pula sebagai tahapan belajar akses komunikasi sosial sejak kecil. Dan masih banyak lagi kisah yang dapat dijumpai mengenai buruknya atau penyalahgunaan alat telekomunikasi modern ini. Bahkan banyak beberapa toko-toko kecil di samping rumah di desa telah mengalami pergeseran pelanggan. Sebab masyarakat modern saat ini lebih banyak menggunakan media belanja secara online, meski barang yang didapat terkadang banyak yang tidak sesuai bahkan kualitas dan kuantitas-nya lebih buruk dari pada toko-toko sederhana yang ada di sekeliling rumah atau di dalam pedesaan.

Gaya hidup digital merupakan fenomena bagi masyarakat milenial saat ini. Revolusi gaya hidup dan bahkan budaya hidup akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang pesat. Dengan menggunakan alat-alat digital, pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah dan lebih efisien dalam arti menghemat biaya waktu dan tenaga. Tujuan utama gaya hidup berwajah digital ini yang tak lain adalah optimalisasi produktivitas dengan menggunakan berbagai perangkat dari manfaat teknologi informasi.

Sejatinya, kemajuan-kemajuan teknologi yang hidup bersamaan ini diciptakan untuk memberi kemudahan dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya. Sebab Allah telah mengaruniakan anugerah kenikmatan kepada manusia yang bersifat saling melengkapi yakni sebagai anugerah agama dan kenikmatan teknologi. Di dalam Islam memang tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan ber-modern, justru Islam sangat mendukung kemajuan umatnya sebab hal ini juga dapat digunakan untuk mencari ilmu-ilmu baru seperti dilakukannya bidang penelitian dan juga dapat digunakan untuk bereksperimen dalam bidang apapun termasuk teknologi. Bagi Islam, tekologi merupakan bagian dari ayat-ayat Allah untuk digali dan dicari kebenarannya. Seperti misalnya pada ayat Alquran surah Ali Imran: 190-191:

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Intisari ayat tersebut, bahwa semua yang ada dilangit dan bumi yang penuh misteri ini dapat kita cari tahu tentang kebenarannya dengan melakukan penelitian-penelitian yang dilakukan. Dengan harapan dapat membantu untuk menemukan kemudahan hidup baik didunia maupun diakhirat dalam bidang apapun termasuk teknologi. Disisi lain, juga banyak memuat pentingnya pengembangan sains, dan Alquran juga dapat digunakan sebagai inspirasi ilmu dan pengembangan wawasan berpikir sehingga mampu menciptakan sesuatu yang baru dalam kehidupan.

Dapat ditarik kesimpulan dari beberapa himpunan peristiwa diatas, dilihat dari pandang sosiologis, teknologi ini ialah salah satu aspek yang turut mempengaruhi setiap aktivitas, tindakan, serta dapat pula mempengaruhi perilaku manusia. Dengan kecanggihan teknologi ini mampu mengubah pola-pola berbau interaksi sosial (manusia dengan manusia). Kehadiran teknologi merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Aktivitas manusia sedikit banyak akan dipengaruhi oleh kehadiran teknologi. Dengan ditandai oleh kemajuan yang alat teknologi luar biasa canggihnya dibidang informasi dan komunikasi, satelit, bioteknologi, pertanian, peralatan kesehatan, dan rekayasa genetika.

Munculnya kehidupan masyarakat digital dalam berbagai bidang merupakan bukti dari kemajuan teknologi. Meskipun teknologi sangat membantu untuk mempermudah manusia mencari informasi dan mempermudah pintu akses yang dibutuhkan. Namun, disisi lain hal ini tentu memberikan sebuah efek negatif yang kompleks bahkan melebihi manfaat dari teknologi itu sendiri terutama terkait dengan pola hidup manusia dalam dimensi sosial budaya. Berbagai dampak yang disentuh oleh teknologi telah mengancam kematian melalui berbagai penyakit, kerusakan lingkungan, pemanasan global, menciptakan ketegangan, memberikan berbagai resiko dan dehumanisasi. Satu sentuhan ingatan bahwa teknologi ini selalu manjadi wajah ganda, di satu sisi ia juga sebagai kawan, namun disaat yang lain sebagai lawan. Suatu upaya yang perlu dilakukan untuk merespon kemajuan teknologi yang serba canggih ini, kita wajib menanamkan kesadaran kepada setiap individu tentang pentingnya dampak negatif dari kemajuan teknologi itu sendiri.

Penulis : Mohammad Dzaky Aziz Mahbub
Pegiat Fnksda Surabaya dan Mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Uin Sunan Ampel Surabaya