Suara ayam berkokok keras menjelang pagi, melantunkan syair-syair bisu pada tengah malam penuh dengan kegelisahan.

Pemuda tidak lagi mengerti pekerjaan orang tua, seorang Petani yang hidup berkelebihan menyaksikan music dangdut sambil bernari-nari bersuka ria.

Mereka para elit desa, membungkam mulut para Petani, agar tetap aman dan nyaman dalam roda perputaran kekuasaan, pembangunan dibisukan, pendidikan dilupakan, pemberdayaan dibuat hura-huraan.

Pemuda desa, kemanakah akan berlari, bergrilia, atau hanya sekedar menikmati kemiskinan yang menjadi-jadi, penindasan tiada henti, perlukah untuk masuk dalam birokrasi, jika kritisnya mulutmu menjadi ancaman bagi mereka.

Buatlah barisan baju yang terjejer rapi, kuatkan agitasi dalam membangun relasi untuk menuju revolusi, kematian bukan persoalan ancaman, kemerdekaan adalah hak dari segala rakyat yang masih bisa berdiri melawan sisa-sisa gaya hidup Feodalisme dengan dalih music dangdut dan peta rakyat.

Karya ; M. Andrea