Puisi  “Awal taumu”

Syukurku kepada tuhanku, pencipta, pelindung dan segalanya.
Engkau lahir dengan keadaan putihbersih, bening hening, bersatu dengan tangis yang di sambut suka cita ayah ibumu.

Do’a suci yang di ucapkan bibir orang tuamu, telapak tangan ayah ibumu bergantian mengelusmu keluarkan bahasa kasih sayang yang teramat sangat “ Anakku anakku anakku” mereka memandangmu dengan hikmat.

Ciptaan tuhan menyambutmu dengan cara mereka sendiri, alam kepahkan sayap sang maha agung atas kehadiranmu, “selamat datang di dunia”.

Anakku hiduplah sekarang engkau dengan ketegaran dan keyakinan, semua manusia di persilahkan dan di perintahkan untuk memperjuangkan keyakinan, walau pada akhirnya mereka harus mempersilahkan dan merelakan takdir yang berjalan walau itu pahit, jika penderitaan adalah suatu yang alami maka ketegaran harus menjadi sunnatullah.

Anakku ibumu adalah surgamu, engkau dilahiirkan dari rahim ibumu, engkau dikenalkan sesuatu oleh ibumu, engkau akan tawar, buta, tuli, bisu, jika tidak ada cinta kasih sayang yang teramat sangat dari orang tuamu, bisa apa engkau Anakku bila tak ada ibumu, pastinya gelap jalanmu hitam hidupmu lebih hitam dari warna yang kau anggap itu hitam.

Ingatlah anakku ibumu adalah pendidikan pertamamu.
Dengarkan do’a ibumu yang di tulis di selembar hati yang di bacakan di sepanjang harapan. Tuh disana di ujung sepi pada basuhan air wudhu dan sajadah cinta kasih. Sudah sampai mana perjalananmu ? lebih mendekat atau tambah menjauh dari-Nya ?
Dari ayah Sabda debu


Penulis : Ahmad Latif Bsya
Menempuh Study S1 di Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro