Create
High Responsible Capability Youth Of The Region On Multy Conditicion
Menciptakan
Kemampuan Pemuda yang Bertanggung Jawab di Wilayah dalam
Berbagai
Kondisi
Tema :
Peran Pemuda dalam Kemerdekaan Indonesia
Pemuda
merupakan bagian dari nyawa bangsa dalam pertarungan melawan kolonialisme
belanda, pemuda bukan lagi anak-anak yang menanti perintah orang tua, tetangga,
masyarakat maupun bangsa. Ia harus bangkit dari dirinya sendiri dan sosial kemasyarakatan
untuk menciptakan suatu perubahan. Pemuda yang mampu berkontribusi terhadap
bangsa merupakan pemuda yang mampu mengenali dirinya sendiri lingkungan sosial
dan bangsa Indonesia.
Hari ini
penjajahan yang dilakukan oleh kolonialisme dan imperialisme belanda memang
sudah berakhir, tetapi pemuda tidak boleh diam, bahwa penjajahan dunia pada
hari ini tidak lagi memakai kekerasan atau sampai pembunuhan di negara
Indonesia. Melainkan penjajahan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara maju
di dunia, perlu diperhatikan bahwa Indonesia merupakan negara yang berkepulauan luas dan sumber daya alam yang
sangat mendominasi bagi seluruh masyarakat Indonesia, realita hari ini, bahwa
masih banyak ketimpangan sosial disebabkan karena kemiskinan, miskin ekonomi
dan miskin pendidikan.
Dengan
berkembangnya era Globalisasi dan digitalisasi sangat mempengaruhi pola hidup Pemuda
di masyarakat kususnya di Bojonegoro, pola kehidupan pemuda beralih pada multi
fungsi digital, mereka sibuk dengan samart phone yang dimiliki, padahal ada
yang lebih penting peran sebagai seorang pemuda. Organisasi karang taruna
merupakan ruang strategis bagi pemuda, untuk belajar organisasi dan menampung
berbagai aspirasi masyarakat, namun faktanya hari ini, organisasi Karang Taruna
merupakan organisasi musiman, ketika ada momen tertentu para pemuda bergerak,
seperti Agustus dan Sedekah Bumi, mereka belum memahami betul, apa fungsi dari
organisasi Karang Taruna tersebut, karena sampai hari ini belum ada sosialisasi
dari pihak pusat sampai ke seluruh Pemuda Karang Taruna yang ada masing-masing
seluruh Desa.
Hari ini
kita perlu kaji bersama mengenahi bagaimana usaha para pemuda ketika berdirinya
organisasi pertama di Indonesia yang dinamakan Organisasi Bung Tomo. Pada masa
awal pergerakan nasional yang ditandai dengan berdirinya Budi Utomo pada tahun
1908 yang dipelopori oleh Pemuda Sutomo dan kawan-kawan yang merasa tergugah
hatinya dengan keadaan yang menimpa masyarakat Indonesia atau Jawa pada
khususnya dan awalnya. Organisasi ini secara keorganisasian sudah dianggap maju
bila dibandingkan dengan organisasi pemuda lainnya yang ada di Nusantara.
Pada
awal abad ke-XX di Indonesia ditandai dengan semakin kerasnya politik kolonial
Belanda. Politik kolonial Belanda yang demikian represif membuat kehidupan rakyat semakin menderita. Kemudian muncul
perhatian terhadap kedudukan dan keadaan penduduk pribumi. Bangkitlah tuntutan
terhadap perbaikan nasib pribumi. Pemerintah kolonial Belanda menjawab tuntutan
dari kalangan agamawan, ataupun partai sosialis yang sering menyebut dirinya
sebagai kaum humanis dengan melaksanakan politik Ethis.
Politik
Ethis dalam pelaksanaannya kurang memuaskan, namun dalam bidang pendidikan suka
atau tidak program tersebut telah melahirkan suatu kelas baru yang dikenal
sebagai kaum terpelajar. Kaum terpelajar ini yang kemudian berkumpul,
berdiskusi dan akhirnya mereka membuat kelompok-kelompok. Dalam
kelompok-kelompok itu maka terbentuk organisasi seperti Budi Utomo. Ada juga,
Sarekat Islam, Indische Partij, Partai Komunis Indonesia, Partai Nasional
Indonesia. Melalui organisasi-organisasi tersebut maka nama-nama seperti,
Wahidin Sudirohusodo, Sutomo, Cipto Mangunkusumo, Tirtoadisuryo, Semaun, Tan
Malaka, Hatta dan Sukarno.
Mereka
hanya sekulumit pemuda yang mencoba memahami keadaan-keadaan sosial masyarakat
dan coba mengambil aksi. Dalam kegiatan tersebut tak jarang tangan besi
penguasa kolonial Belanda membuatnya lemah, namun mereka terus berusaha
bergerak, berjuang dalam memperbaiki nasib rakyat Indonesia. Usaha-usaha itu
dilakukan dalam bidang budaya, pendidikan, politik, dan ekonomi. Dalam suasana
Perang Dunia I, yang menimbulkan kesadaran untuk menentukan nasib sendiri.
Setelah
Perang Dunia II berakhir dan Jepang keluar sebagai pihak yang kalah, maka di
Indonesia pada waktu itu yang berada dalam penguasaan Jepang terjadi kekosongan
kekuasaan (vacuum of power). Dalam kekosongan kekuasaan tersebut lagi-lagi
pemuda menuntut Sukarno dan Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan
Indonesia. Akhirnya Indonesia diproklamirkan kemerdekaannya atas nama
Sukarno-Hatta. Lahirlah apa yang disebut sebagai nasion Indonesia, pada tanggal
17 Agustus 1945, yang menurut Ben Anderson disebut sebagai revolusi pemuda.
Dalam
zaman revolusi kemerdekaan Republik Indonesia, Belanda mencoba untuk menguasai
Indonesia kembali, maka terjadilah agresi militer Belanda I dan II. Pada zaman
revolusi, dalam rangka mempertahankan negara yang baru lahir dari serangan
musuh. Pemuda Indonesia berada di garda paling depan dalam menghalau kekuatan
musuh. Mereka merelakan jiwa dan raganya demi ibu pertiwi yang mereka cintai.
Di sini pemuda turun menjadi motor penggerak utama revolusi kemerdekaan.
Pada zaman
pemerintahan di bawah kekuasaan presiden Sukarno yang mengabaikan kepentingan
rakyat dan cenderung mengarah ke diktatktor. Pemuda kembali bergerak, mereka
turun ke jalan membentuk pendapat umum
dan menyuarakan penderitaan rakyat. Akhirnya rezim Sukarno jatuh dan muncullah
Suharto sebagai presiden baru dengan harapan yang baru pula. Pemuda kembali
memainkan perannya dalam mengakhiri masa otoriter rezim Suharto setelah
berkuasa kurang lebih selama 32 tahun lamanya. Pemuda-pemuda yang tergabung
dalam organisasi-organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakat bersatu menuju
gedung DPR-MPR RI dan mendesak Presiden Suharto untuk mundur dari tampuk
kekuasaan. Masa otoriter pemerintahan Suharto dapat diakhiri. Indonesia
memasuki jaman reformasi. Reformasi dianggap sebagai jaman kebebasan setelah
rakyat terbelenggu dalam jaman otoriter. Namun Keadaan Indonesia tak kunjung
membaik.
Maka
dengan berbagai refrensi yang kita baca sejarah perjuangan para pemuda dari pra
kemerdekaan hingga pasca merdeka, bisa menjadi cermin bagi kita semua sebagai
pemuda yang peduli akan Bangsa Indonesia, yang semakin hari selalu dijajah
dengan ekonomi global, era globalisasi tidak bisa ditolak dengan berbagai
upaya, tetapi kita mencoba untuk lebih mengetahui kondisi Masyarakat di desa
dari dinamika sosial dan ekonomi, contoh kecilnya. Pemuda bagian dari
masyarakat yang selalu berbaur di masyarakat, maka kenalilah lingkungan sosial
dan sosialisasikan akan pentingnya sejarah perjuang para pemudi di Indonesia.
Nama : Andri
Purwanto
Delegasi :
Komisariat PMII Sunan Giri Bojonegoro
Tugas : Memenuhi Persyaratan Menjadi Peserta PKL
2018 PC PMII Bojonegoro
0 Komentar