Kredit Merdeka.com |
Senyap bersama kenangan-kenangan indah
Seuntai harapan dan beribu hasrat yang berkecamuk
Dalam cawan kehidupan …
Sinar sang rembulan yang mulai meredup
Karena sebuah ketidak pastian
Namun sinar sang mentari memberinya warna
Walau tak terikat benang
Walau hadirnya tak dalam satu kata
Tapi kesetiaan yang mentari miliki
Tak lapuk oleh waktu, tak pula lekang oleh zaman
Menjadikan rembulan lalai akan makna setia Yang selalu ada
Secerah cahaya yang membiaskan rembulan akan rasa Tak mampu ia membedakan cinta
Lantas …
Akankah malam menjadi siang?
Lalu bagaimana dengan gemintang yang kian indah
Yang datang walau bulan tak menyapanya
Yang selalu hadir untuk menghiasi sepinya sang malam
Akankah semua itu sirna?
Karya || Sensor
1 Komentar
Jawabnya hanya Tuhan yang tahu dan keyakinan serta usaha manusia menjadi penentu.
BalasHapus