Paradigma akan menjadi alat analisis baru/krangka berpikir baru, seperti halnya karl marx Memposisikan paradigma sebagai kacamata dalam memahami dinamika sosial yang didominasi oleh berbagai dampak perkembangan dunia globalisasi dan modern.

Belum lagi persolan agama yang hanya dipahami sebatas kepercayaan mutlak terhadap teks-teks Qur'an, dan mengandung nilai dogmatis/hegemonic di kalangan masyarakat Islam, Maka konteks Qur'an akan bertumpul pada monotonisme dinamisasi Gerakan Islam atas perkembangan Barat. Walaupun Hasan Hanafi memberikan kritik otoritas yang tinggi terhadap Islam, akan tetapi wacana tentang perkembangan Islam akan lebih bisa memberi solusi bagi umat atas kriminalisasi, diskriminasi, alienasi, dehumanisasi dan bahkan penindasan yang dilakukan elit-elit penguasa Negara selebihnya modernisme Barat.

Indonesia merupakan satuan negara terbesar kepulauannya, negeri agrari yang mempunyai kapasitas tinggi dalam pengelolahan sumber daya alamnya, namun eksistensi tidak bisa dipisahkan dengan adanya eksploitasi dan produksi-produksi semakin mengambil alih peran Manusia di kehidupan Masyarakatnya. Hampir dari sebagian tenaga Manusia dialihkan dengan alat-alat Modern, sehingga angka pengangguran semakin meningkat disetiap tahunnya.

Kemarin bersama sahabat-sahabati Baru @pmii_rayon_raden_paku dalam agenda MAPABA 2018, meluangkan waktu untuk berdiskusi dan berdialektika dengan menggunakan beberapa teori-teori sosial yang sudah dipahami bersama, teori merupakan bentuk baku di dalam realitas sosial, menemukan berbagai kompleksitas masalah yang sangat merugikan orang lain.

Kemudian kita menonton dokumenter atas penindasan yang dilakukan oleh Pemerintah dan korporat Orde baru dengan proyek Sawit di kalimantan, dan mereka memberikan persepsi dan perspektif banyak dengan menggunakan Paradigma dan Kritisnya. Memang sengaja dokumenter lebih fokus, bagaimana masyarakat adat mempertahankan rumah, keluarga dan lahannya untuk kehidupan sehari-sehari. Persolan yang seperti itu memang langka ditemui dan dikawal oleh beberapa orang yang memang benar-benar melakukan perlawanan terhadap kapitalisme Nasional.

Sungguh luar biasa mereka, menjadi bagian dari warga pergerakan, yang sudah mulai berpikir atas partisipasi ketimpangan sosial di Indonesia. Walaupun hanya sebatas teori-teori akan lebih bermanfaat dari pada tidak sama sekalipun, dan acuh terhadap realitas dan ketimpangan sosial. Lebihnya membiarkan penuh para korporat menjadi Tuhan dari segala aspek Ekonomi, Budaya dan Agama.


Oleh : Sahabat Andrey
Mengisi Materi PKT di MAPABA 2018
PR PMII RADEN PAKU SUNAN GIRI BOJONEGORO